Minggu, 31 Mei 2015

Jadi bundanya Iqbal

Assalamu’alaikum
Alhamdulillah..akhirnya tersampaikan di bulan Juni. Bulan Juni bagi saya masih saja terasa istimewa, mungkin karena selama 20 tahun lebih saya menganggap bulan Juni adalah bulan di mana saya dilahirkan.

Sudah lama saya absen dari dunia blog ini, terakhir posting sejak sebelum cuti melahirkan. Alhamdulillah sekarang buah hati telah lahir dan usianya sudah jalan 4 bulan, otomatis gelar IBU sudah resmi saya sandang, secara resmi pun sudah diakui negara soalnya Iqbal sudah punya akte kelahiran, meski kadang saya merasa tersanjung gegara ada SPG yang sungkan memanggil saya “Bu” karena katanya saya masih muda, padahal mah saya sudah masuk usia seperempat abad ini ^^ *pipi saya jadi memerah*

Kali ini saya mau berbagi tentang indahnya menjadi seorang ibu. Alhamdulillah Jumat, 13 Februari 2015 pukul 05.59 dari rahim saya ini lahir seorang anak laki-laki sholeh (insyaAllah, aamiin). Tentang rasanya melahirkan? Subhanallah, luar biasa, pantas saja Allah menjanjikan surga dengan gelar syahid bagi seorang ibu yang meninggal karena melahirkan. Perjuangan seorang ibu tak selesai  di situ saja, setelah melahirkan seorang ibu harus menyusui dan merawat anaknya. Dan tak heran, dalam hadist shahihnya Rasulullah S.A.W memerintahkan untuk berbakti pada ibunda 3X baru kepada ayah. Mungkin karena untuk ‘membalas’ perjuangan ibu mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat anak yang untuk melakukannya butuh tenaga dan kesabaran ekstra.

Haduh, kok rasa-rasanya saya masih kaku ya buat nulis panjang lebar. Yah, karena ini pemanasan jadi saya rasa cukup dulu lah ya, hhehe

Untuk pelengkapnya saya posting video Iqbal saja. Owh iya, nama anak lelaki sholeh saya Iqbal Fauzi Adiwibowo, ini nama pemberian ayahnya, nama belakang pake nama ayahnya. Awalnya mau dikasih nama Iqbal Hamzi Adiwibowo, tapi karena eyang kakungnya tidak setuju akhirnya digantilah menjadi seperti sekarang.



Ini video lama sebenarnya, saya rekam tanggal 5 Mei 2015 saat iqbal masuk usia 3 bulan. Kalo sekarang Iqbal uda lebih gede, dan alhamdulillah uda bisa tengkurep sendiri, insya Allah lain kali aku buat rekamannya.

Selasa, 03 Februari 2015

Menanti hadir buah hati

Bismillah,
InsyaAllah hari ini adalah 2 hari terakhirku masuk kerja sebelum masa cuti untuk melahirkan anak pertamaku. Rasanya? Alhamdulillah, luar biasa, aku merasa tak sabar ingin merasakan ‘nikmat’nya melahirkan dan segera mendengarkan-meraba-melihat wujud anak yang akan terlahir dari rahimku.

Adek iparku pernah bertanya, “Nggak takut Mbak ngebayangin mau ngelahirin?”. Aku bisa menjawab pertanyaan itu dengan tegas, “Enggak takut sama sekali, kan belum pernah ngerasain sakitnya.”. Iya, mungkin karena aku baru mau pertama kali melahirkan, yang ada cuma perasaan bahagia untuk menyambut buah hati. Tentang rasa sakit melahirkan normal, aku tahu pasti rasanya pasti sakit, Maryam ibunda dari Nabi Isa alaihi salam juga merasakan sakit yang sangat alamiah itu. Ah, tapi aku yakin, semua rasa sakit itu akan segera lenyap ketika kita bisa melihat wujud dan mendengar suara tangis bayi kita. Buah hati yang aku nantikan selama ini. Dan insyaAllah sebentar lagi cita-cita tertinggiku untuk menjadi seorang ibu akan segera terwujud.


Tak banyak kata lagi yang mampu kurangkai untuk ungkapkan segala rasa yang saat ini berpendar di hatiku, cukuplah sekiranya video ini mewakilkan perasaanku.


sumber video: klik