Minggu, 20 Januari 2013

tentang kita


Katamu pertama kamu mengenalku, aku tampak angker, dingin, jutek, tak bersahabat dan sebagainya. Ah, begitu pun sebenarnya aku menilaimu. Berarti sebenarnya kita sama: sama2 COOL :D

Masih ingat pertama perkenalan kita?
Seingatku, dulu kita bertukar nomer HP dengan secarik kertas saat kuliah di Ruang 4 Lantai 1 fakultas kita. Saat itu, aku meminta kamu dan teman sebelahmu untuk menuliskan nama dan nomer kalian, karena kebetulan kita sama-sama ikut kajian di masjid. Entah, apa yang kamu pikirkan waktu itu tentang aku, aku nggak peduli, aku cuma mau nyari teman buat datang ke kajian-kajian berikutnya.

Dalam pembagian kelompok kajian, qodarulloh kita satu kelompok. Mau tak mau kita pun jadi sering komunikasi. Dan parahnya, dengan jujurnya kamu mengakui kamu hanya akan datang ke kajian kalau aku mau datang. Ini satu hal yang sampai saat ini membuat aku sering merasa berdosa, karena waktu itu imanku sedang futur, aku yakin kamu tau lah alasan pastinya mengapa. Maaf ya, karena kefuturanku, kamu pun jadi jarang ikut kajian.

Qodarullah lagi, kita kerja bareng untuk survey warga miskin dan kita pun dalam 2 organisasi yang sama.
Sepanjang jalan Kelurahan Bulu Lor jadi saksi untuk kebersamaan kita.
Sepanjang jalan Semarang-Magelang pun jadi saksi untuk kebersamaan kita.
Sayang ya, dulu kita belum narsis, jadi tak sempat mengabadikan semua moment yang ada.
Banyak cerita yang telah kita lalui bersama, banyak juga curahan hati yang telah kutumpahkan. Jangan bosan dengan ceritaku ya?

Oh, iya. Dulu sempat aku berpamitan dan memohon doa pada mu, aku bilang, aku akan meninggalkan mu. Egoisku, aku nggak mau tau bagaimana perasaanmu waktu itu, yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin mengejar citaku, kamu dan semua yang ada di sekitarmu waktu itu aku anggap hanya sebagai takdir sementaraku. Maaf lagi ya? Untuk keegoisanku waktu itu. Ternyata Allah menakdirkan aku bersama mu lebih lama lagi.

Ajaib, katamu aku sudah banyak memberikan warna dalam hidup mu.
Yah, kadang aku sadar, kadang pun aku menyangkal.
Aku sadar, karena rayuanku kamu mau pindah operator. Tapi, aku bakal menyangkal kalau kamu bilang aku menularkan kejutekan ku, bukan kah kamu juga uda punya bakat itu? :p

Tentang ketidakharmonisan yang pernah terjadi, aku sudah memberikan penjelasan panjang 2 tahun lalu. Hmmm..wajar lah ya, dalam setiap perjalanan sebuah hubungan ada ujiannya, ibarat rumah tangga, sebanyak apa pun ilmu yang dimiliki dan sebijak apa pun orangnya, tetap akan ada ujiannya, Rasulullah yang maksum saja mengalaminya. Kembali aku tegaskan, semarah apa pun aku waktu itu, sediam apa pun aku, aku tetap memperhatikanmu, aku peduli dan aku bisa bilang; aku menyayangimu. Kamu menangis, aku pun menangis. Yah, meski kita nggak akan pernah bersatu dalam rumahtangga, karena aku masih normal :p

Mendekati akhir kebersamaan kita berstatuskan mahasiswa, alhamdulillah kita kembali bersama dalam suka cita. Terimakasih untuk setiap waktumu untuk aku. Terutama saat aku lemah secara raga. Kamu menemani aku menapaki lorong rumah sakit dan duduk termenung di depan lab demi menunggu hasil cek darah ku. Ah, sungguh setiap perhatian yang datang kala itu membekas di hatiku, baik yang sekedar memberi perhatian dari jauh mau pun mewujud nyata dalam tindak. Yah, meski waktu itu kamu sedikit nakal ke aku, karena tak jujur satu hal menyangkut aku, kamu membiarkan aku terus bercerita sesuatu yang padahal sudah kamu tau, hmm..tapi secara keseluruhan semua yang kamu beri untuk aku is the best, thank you very much :*

Aku juga mau mengucapkan terimakasih sangat, mungkin untuk yang ini aku belum pernah sampaikan kepada siapa pun, tapi hari ini akan aku umumkan pada dunia. Terimakasih karena kamu telah memompa semangatku untuk menyelesaikan skripsi, karena kamu aku termotivasi untuk ujian bersama. Yakin, awalnya aku ragu, tapi melihat kegigihan mu menyelesaikan skripsi, aku pun termotivasi. Yeah, meski dengan acak-acakan skripsiku berhasil dijilid. Dan alhamdulillah juga, pendadaran pun bisa bersama ^^

Hmmmmm...masih terlalu banyak sebenarnya yang aku ingin tulis tentang mu dan tentang kita, tentang gramed, tentang DP mal dan mushola-nya, tentang pasar johar dan es tebunya, tentang istana kerudung Alex dan magangnya, tentang AKI pagi beserta presenter+iklannya, tentang pindahan kost kita, tentang basecamp FSA dan nasyid “teman sejati”, tentang pizza dan sakitmu, tentang perjalanan kita ke wedung, tentang cerpen poligamimu dan namaku, tentang nyasarnya kita ke BTN, dan masih banyak lagi tentang kita.

Tapi tak bisa kutuliskan semua dengan sempurna,
Aku mau menutup tulisan ini dengan ucapan terimakasihku untuk setiap waktu mu untuk ku, dan maaf sampai detik ini aku belum mampu menjadi teman yang baik untuk mu. Semoga Allah selalu merahmati dan melindungi mu dan seluruh keluarga mu.
Aku menyayangi mu uchay karena Allah..


Aku tulis dalam rinai hujan berbalut dinginnya hawa kota bersenyum
19 Januari 2013

Rabu, 02 Januari 2013

Nice QuOte

nice quote

Jika saat ini kita belum bisa duduk berdampingan ato jalan beriringan ..
namun ku harap di sana pesona tetap bersedia membimbingku dari depan
atau mendukungku dari belakang .. 

#diambil dari status Mutiara Hati

Selasa, 01 Januari 2013

Catatan 2012-ku


Akhirnya tahun yang diisukan akan terjadi kiamat telah berakhir dan berganti dengan angka 2013. Bukannya aku mau ber-tasyabuh dengan kaum kafir, tapi mau tidak mau aku juga harus mengikutinya, bukan dengan perayaannya, tapi aku harus ganti kalender dan terkait kerja tanggungjawabku bakal diminta. Analoginya, ketika aku naik motor, mau nggak mau aku harus ngisi bensin, harus nambal ban kalo ban bocor, harus berhenti kalo melewati traffic light yang menyala warna merah, dan sebagainya. Intinya, mau tak mau aku pun harus mengikuti pergantian tahun ini.
2012. Tahun yang dalam sejarah hidupku terdapat sejarah yang layak ditulis dengan tinta emas. Di tahun inilah, status mahasiswa/pelajar harus ku tanggalkan, dan aku terpaksa meninggalkan kota Semarang yang telah memberi sejuta kenangan, dan semoga aku bisa kembali ke kota itu. Aamiin. Membuka kaleidoskop 2012, sewajarnya ada kejadian termanis dan kejadian terpahit. Kejadian terpahit, di mana aku merasa kejadian itu adalah kejadian terberat yang semoga kesabaranku bisa menjadi catatan amal baikku, cukup kusimpan dalam hati, dan sudah cukup airmata dan setiap rintihanku pada-NYA serta pada orang-orang yang kupercaya saja aku menceritakannya, dan karena sudah berlalu, biarlah berlalu dan semoga tak akan pernah berulang. Aamiin.

Sedangkan untuk kejadian termanis, cukup banyak limpahan nikmat dari Allah yang tak layak untuk kuingkari. Awal 2012, tepatnya 3 Februari 2012, alhamdulillah aku lulus di ujian pendadaran dengan nila A (sangat memuaskan), yang artinya aku pun bisa segera menambahkan gelar SE pada namaku. Sungguh nikmat yang luar biasa aku rasakan untuk ujian ini. Alhamdulillah. Aku tak pernah menyangka akan memperolehnya. Aku hanya berani menargetkan nilai B. Karena aku tau ini ujian tidaklah mudah. Untuk skripsi saja, aku hanya mampu memperoleh nilai AB. Ingin kuucapkan beribu-ribu terimakasih juga pada semua orang yang telah membantuku dengan materi dan moril. Teruntuk ayah-ibu, kakak-kakak, kedua ponakan, keluarga besar di Temanggung, Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Kepada teman2 dekatku dari kampus dan SMP-SMA, dan seluruh teman yang tak bisa aku sebutkan satu per satu. Aku bisa seperti ini sungguh tak lepas dari dukungan kalian. Dan kembali kuucapkan Alhamdulillah, aku penuhi nadzar-ku untuk kelulusan dan nilai A ini.

26 Maret 2012, aku mulai bekerja sebagai staf accounting di sebuah perusahaan industri kayu di kota kelahiranku. Doaku dan keluarga kembali dikabulkan oleh Zat Penggengam hidup, aku bisa bekerja tak jauh dari orang tua, karena aku berharap kelak aku akan meninggalkan kota ini, selama menunggu saat itu, Allah mengizinkan aku berada dekat dengan kedua orang tua. Alhamdulillah, kembali aku penuhi nadzar-ku untuk masalah pekerjaan ini.

21 April 2012, aku mengikuti wisuda di universitas dan fakultas. Alhamdulillah, qodarulloh, aku bisa memberikan sedikit kebanggaan untuk keluarga, terutama untuk ayahku (akhirnya, ayahku mau datang ke almamaterku!), kelulusan dengan predikat cumlaude berhasil kupersembahkan. Sungguh, nikmat yang luarbiasa kembali aku rasakan. Sungguh kufur, jika aku mengingkari setiap nikmat yang Allah berikan untukku, astaghfirullah.. tapi di tanggal ini jugalah aku harus berela hati berpamitan pada bapak-ibu kost, artinya aku sudah tidak berdomisili di Semarang lagi :’(
La khaula wala quwwata ila billah

25 Juni 2012, aku menandatangani perjanjian kontrak kerja selama 1tahun ke depan, masa training kerjaku telah usai. Alhamdulillah, setidaknya selama 1tahun ke depan inilah amanah untuk ku dan semoga dengan jalan ini aku bisa sedikit memberikan materi untuk orangtua sebagi tanda baktiku, aku tau aku tak kan mungkin bisa membalas semua limpahan kasihsayang dan materi yang mereka berikan untuk aku, tapi setidaknya aku bisa membuat sedikit senyuman untuk mereka karena aku.
Namun yang terpenting, di tahun ini alhamdulillah aku bisa terus menambah ilmu dien.

pendadaran-wisuda-accounting-semarang
Sungguh, teramat banyak limpahan nikmat ini. Alhamdulillah.
Tak heran, jika banyak orang sekitar yang memandang hidupku sempurna. Lulus cepat dengan hasil memuaskan dan bisa bekerja sebelum wisuda. Sungguh aku tak akan pernah mengingkari inikmat ini. Akan tetapi, rasanya perlu juga aku sampaikan, yang namanya hidup tetap ada liku-likunya, aku pun tetap harus melewati jalan yang terjal dan penuh kerikil. Jika tanpa ujian, sudah dicukupkan hidup seseorang di dunia (mati –read). Batin aku pun tetap mengalami siksaan, airmataku pun tak jarang tak mampu kutahan.

Inilah hidup kawan, penuh ujian untuk iman.
Dan karena Allah sangat menyayangi hamba yang mau mendekatkan diri kepadaNYA dan tak pernah melarang rintihan..
Semoga 2013, Allah menghadirkan seseorang yang bisa menguatkan iman
aamiin

Kamu


Saat beberapa waktu lalu kita bertemu. Ada banyak hal sebenarnya yang ingin aku sampaikan kepada mu. Akan tetapi, entah seolah semua menguap begitu saja saat kamu datang dengan sejuta cerita mu, ekspresi penuh semangat untuk berbagi dengan aku, tentang apa saja yang ada dalam memory mu. Kamu bercerita penuh ekspresi, mengajak aku mengikuti alur cerita mu, mengajak aku dalam setiap inchi gerakan mu. Aku merasa senang, tak ada yang kurang, aku merasa cukup, cukup dengan adanya kamu dengan segala cerita mu. Aku pun membalas dengan cerita, tapi lagi-lagi entah mengapa, aku pun bercerita tentang banyak hal yang sebenaranya tak pernah aku rencanakan. Justru, apa yang selama ini aku rencanakan terlupa begitu saja. Dan seperti yang sudah berlalu, belum sempat aku sampaikan apa yang ada dalam hati, kamu sudah pergi lagi. Dan lagi-lagi, aku tak tau cara menyampaikan apa yang ada dalam hati.

Kamu tau?
Aku takut, aku akan kelelahan dengan semua ini, aku takut suatu saat ketika kamu datang lagi, aku tak mampu mendengar cerita mu lagi, aku takut  aku memilih pergi dari sini.
Tolong, kalo kamu datang lagi, sertakan aku juga dalam langkah mu..

jangan-pergi