Dalam upaya menaklukan Konstantinopel, Sultan Mehmed dengan bantuan
ahli senjata dari Hungaria: Orban, membuat meriam raksasa, berukuran sangat
besar pada kala itu.
Walaupun Sultan Mehmed sangat senang denganmeriam barunya, namun
keimanan Islam telah mengajarkan dan kemuliaan dan hal ini harus diketahui pada
seluruh pasukannya, agar mereka tidak bergantung selain kepada Allah Swt.
Sultan memerintahkan agar moncong meriamnya diukir dengan kalimat:
“Tolonglah Ya Allah!
Sang Sultan Muhammad Khan bin
Murad”
(dari Muhammad
Al-Fatih 1453, Felix Y. Siauw, hal 101)
Membaca bagian
ini, aku jadi keinget pengalaman unik ku. Kalo ga salah itung, hampir 4tahunan
yang lalu, aku pernah kehilangan HP, dan entah waktu itu ada apa dengan otak
ku. Aku berpikir, sepertinya emang pantas aku kehilangan HP, karena sejatinya
HP itu hanya titipan dari ALLAH, tapi aku dengan beraninya mengakui itu punyaku
sepenuhnya, aku memberi nama profile: Cite Poenya, yang artinya itu milikku.
Sesaat setelah itu, aku berpikir, sepertinya ada yang perlu aku benahi, aku
mengganti semua tulisan di barang2ku, dulu aku terbiasa menempelkan tulisan
pada alat2 tulisku dengan tulisan: cite poenya.
Akhirnya saat
itu aku putuskan untuk mengganti semua tulisan, aku ganti dengan: Cite Lillahi.
Ahaa, dengan
sok tau-ku, aku mengganti dengan nama itu, maksudku: ini milik ALLAH yang
dititipkan ke aku. Ahhhihi.. entah lah ya mengenai tata bahasanya, aku mah gak
paham. :D
Yang ada dalam
otak ku waktu itu, aku hanya ingin mengingat Allah, aku ingin melibatkan Allah
dalam segala urusanku. J