Selasa, 01 Januari 2013

Catatan 2012-ku


Akhirnya tahun yang diisukan akan terjadi kiamat telah berakhir dan berganti dengan angka 2013. Bukannya aku mau ber-tasyabuh dengan kaum kafir, tapi mau tidak mau aku juga harus mengikutinya, bukan dengan perayaannya, tapi aku harus ganti kalender dan terkait kerja tanggungjawabku bakal diminta. Analoginya, ketika aku naik motor, mau nggak mau aku harus ngisi bensin, harus nambal ban kalo ban bocor, harus berhenti kalo melewati traffic light yang menyala warna merah, dan sebagainya. Intinya, mau tak mau aku pun harus mengikuti pergantian tahun ini.
2012. Tahun yang dalam sejarah hidupku terdapat sejarah yang layak ditulis dengan tinta emas. Di tahun inilah, status mahasiswa/pelajar harus ku tanggalkan, dan aku terpaksa meninggalkan kota Semarang yang telah memberi sejuta kenangan, dan semoga aku bisa kembali ke kota itu. Aamiin. Membuka kaleidoskop 2012, sewajarnya ada kejadian termanis dan kejadian terpahit. Kejadian terpahit, di mana aku merasa kejadian itu adalah kejadian terberat yang semoga kesabaranku bisa menjadi catatan amal baikku, cukup kusimpan dalam hati, dan sudah cukup airmata dan setiap rintihanku pada-NYA serta pada orang-orang yang kupercaya saja aku menceritakannya, dan karena sudah berlalu, biarlah berlalu dan semoga tak akan pernah berulang. Aamiin.

Sedangkan untuk kejadian termanis, cukup banyak limpahan nikmat dari Allah yang tak layak untuk kuingkari. Awal 2012, tepatnya 3 Februari 2012, alhamdulillah aku lulus di ujian pendadaran dengan nila A (sangat memuaskan), yang artinya aku pun bisa segera menambahkan gelar SE pada namaku. Sungguh nikmat yang luar biasa aku rasakan untuk ujian ini. Alhamdulillah. Aku tak pernah menyangka akan memperolehnya. Aku hanya berani menargetkan nilai B. Karena aku tau ini ujian tidaklah mudah. Untuk skripsi saja, aku hanya mampu memperoleh nilai AB. Ingin kuucapkan beribu-ribu terimakasih juga pada semua orang yang telah membantuku dengan materi dan moril. Teruntuk ayah-ibu, kakak-kakak, kedua ponakan, keluarga besar di Temanggung, Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Kepada teman2 dekatku dari kampus dan SMP-SMA, dan seluruh teman yang tak bisa aku sebutkan satu per satu. Aku bisa seperti ini sungguh tak lepas dari dukungan kalian. Dan kembali kuucapkan Alhamdulillah, aku penuhi nadzar-ku untuk kelulusan dan nilai A ini.

26 Maret 2012, aku mulai bekerja sebagai staf accounting di sebuah perusahaan industri kayu di kota kelahiranku. Doaku dan keluarga kembali dikabulkan oleh Zat Penggengam hidup, aku bisa bekerja tak jauh dari orang tua, karena aku berharap kelak aku akan meninggalkan kota ini, selama menunggu saat itu, Allah mengizinkan aku berada dekat dengan kedua orang tua. Alhamdulillah, kembali aku penuhi nadzar-ku untuk masalah pekerjaan ini.

21 April 2012, aku mengikuti wisuda di universitas dan fakultas. Alhamdulillah, qodarulloh, aku bisa memberikan sedikit kebanggaan untuk keluarga, terutama untuk ayahku (akhirnya, ayahku mau datang ke almamaterku!), kelulusan dengan predikat cumlaude berhasil kupersembahkan. Sungguh, nikmat yang luarbiasa kembali aku rasakan. Sungguh kufur, jika aku mengingkari setiap nikmat yang Allah berikan untukku, astaghfirullah.. tapi di tanggal ini jugalah aku harus berela hati berpamitan pada bapak-ibu kost, artinya aku sudah tidak berdomisili di Semarang lagi :’(
La khaula wala quwwata ila billah

25 Juni 2012, aku menandatangani perjanjian kontrak kerja selama 1tahun ke depan, masa training kerjaku telah usai. Alhamdulillah, setidaknya selama 1tahun ke depan inilah amanah untuk ku dan semoga dengan jalan ini aku bisa sedikit memberikan materi untuk orangtua sebagi tanda baktiku, aku tau aku tak kan mungkin bisa membalas semua limpahan kasihsayang dan materi yang mereka berikan untuk aku, tapi setidaknya aku bisa membuat sedikit senyuman untuk mereka karena aku.
Namun yang terpenting, di tahun ini alhamdulillah aku bisa terus menambah ilmu dien.

pendadaran-wisuda-accounting-semarang
Sungguh, teramat banyak limpahan nikmat ini. Alhamdulillah.
Tak heran, jika banyak orang sekitar yang memandang hidupku sempurna. Lulus cepat dengan hasil memuaskan dan bisa bekerja sebelum wisuda. Sungguh aku tak akan pernah mengingkari inikmat ini. Akan tetapi, rasanya perlu juga aku sampaikan, yang namanya hidup tetap ada liku-likunya, aku pun tetap harus melewati jalan yang terjal dan penuh kerikil. Jika tanpa ujian, sudah dicukupkan hidup seseorang di dunia (mati –read). Batin aku pun tetap mengalami siksaan, airmataku pun tak jarang tak mampu kutahan.

Inilah hidup kawan, penuh ujian untuk iman.
Dan karena Allah sangat menyayangi hamba yang mau mendekatkan diri kepadaNYA dan tak pernah melarang rintihan..
Semoga 2013, Allah menghadirkan seseorang yang bisa menguatkan iman
aamiin