Akhirnya tahun yang
diisukan akan terjadi kiamat telah berakhir dan berganti dengan angka 2013.
Bukannya aku mau ber-tasyabuh dengan
kaum kafir, tapi mau tidak mau aku juga harus mengikutinya, bukan dengan
perayaannya, tapi aku harus ganti kalender dan terkait kerja tanggungjawabku
bakal diminta. Analoginya, ketika aku naik motor, mau nggak mau aku harus ngisi
bensin, harus nambal ban kalo ban bocor, harus berhenti kalo melewati traffic light yang menyala warna merah,
dan sebagainya. Intinya, mau tak mau aku pun harus mengikuti pergantian tahun
ini.
2012. Tahun yang dalam
sejarah hidupku terdapat sejarah yang layak ditulis dengan tinta emas. Di tahun
inilah, status mahasiswa/pelajar harus ku tanggalkan, dan aku terpaksa
meninggalkan kota Semarang yang telah memberi sejuta kenangan, dan semoga aku
bisa kembali ke kota itu. Aamiin. Membuka kaleidoskop 2012, sewajarnya ada
kejadian termanis dan kejadian terpahit. Kejadian terpahit, di mana aku merasa
kejadian itu adalah kejadian terberat yang semoga kesabaranku bisa menjadi
catatan amal baikku, cukup kusimpan dalam hati, dan sudah cukup airmata dan
setiap rintihanku pada-NYA serta pada orang-orang yang kupercaya saja aku
menceritakannya, dan karena sudah berlalu, biarlah berlalu dan semoga tak akan
pernah berulang. Aamiin.
Sedangkan untuk
kejadian termanis, cukup banyak limpahan nikmat dari Allah yang tak layak untuk
kuingkari. Awal 2012, tepatnya 3 Februari 2012, alhamdulillah aku lulus di ujian pendadaran dengan nila A (sangat
memuaskan), yang artinya aku pun bisa segera menambahkan gelar SE pada namaku.
Sungguh nikmat yang luar biasa aku rasakan untuk ujian ini. Alhamdulillah. Aku tak pernah menyangka
akan memperolehnya. Aku hanya berani menargetkan nilai B. Karena aku tau ini
ujian tidaklah mudah. Untuk skripsi saja, aku hanya mampu memperoleh nilai AB.
Ingin kuucapkan beribu-ribu terimakasih juga pada semua orang yang telah membantuku
dengan materi dan moril. Teruntuk ayah-ibu, kakak-kakak, kedua ponakan,
keluarga besar di Temanggung, Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Kepada teman2
dekatku dari kampus dan SMP-SMA, dan seluruh teman yang tak bisa aku sebutkan
satu per satu. Aku bisa seperti ini sungguh tak lepas dari dukungan kalian. Dan
kembali kuucapkan Alhamdulillah, aku
penuhi nadzar-ku untuk kelulusan dan
nilai A ini.
26 Maret 2012, aku
mulai bekerja sebagai staf accounting di sebuah perusahaan industri kayu di
kota kelahiranku. Doaku dan keluarga kembali dikabulkan oleh Zat Penggengam
hidup, aku bisa bekerja tak jauh dari orang tua, karena aku berharap kelak aku
akan meninggalkan kota ini, selama menunggu saat itu, Allah mengizinkan aku
berada dekat dengan kedua orang tua. Alhamdulillah,
kembali aku penuhi nadzar-ku untuk
masalah pekerjaan ini.
21 April 2012, aku
mengikuti wisuda di universitas dan fakultas. Alhamdulillah, qodarulloh,
aku bisa memberikan sedikit kebanggaan untuk keluarga, terutama untuk ayahku
(akhirnya, ayahku mau datang ke almamaterku!), kelulusan dengan predikat
cumlaude berhasil kupersembahkan. Sungguh, nikmat yang luarbiasa kembali aku
rasakan. Sungguh kufur, jika aku mengingkari setiap nikmat yang Allah berikan
untukku, astaghfirullah.. tapi di
tanggal ini jugalah aku harus berela hati berpamitan pada bapak-ibu kost,
artinya aku sudah tidak berdomisili di Semarang lagi :’(
La
khaula wala quwwata ila billah
25 Juni 2012, aku
menandatangani perjanjian kontrak kerja selama 1tahun ke depan, masa training
kerjaku telah usai. Alhamdulillah,
setidaknya selama 1tahun ke depan inilah amanah untuk ku dan semoga dengan
jalan ini aku bisa sedikit memberikan materi untuk orangtua sebagi tanda
baktiku, aku tau aku tak kan mungkin bisa membalas semua limpahan kasihsayang
dan materi yang mereka berikan untuk aku, tapi setidaknya aku bisa membuat
sedikit senyuman untuk mereka karena aku.
Namun yang terpenting,
di tahun ini alhamdulillah aku bisa
terus menambah ilmu dien.
pendadaran-wisuda-accounting-semarang |
Sungguh, teramat banyak
limpahan nikmat ini. Alhamdulillah.
Tak heran, jika banyak
orang sekitar yang memandang hidupku sempurna. Lulus cepat dengan hasil
memuaskan dan bisa bekerja sebelum wisuda. Sungguh aku tak akan pernah
mengingkari inikmat ini. Akan tetapi, rasanya perlu juga aku sampaikan, yang
namanya hidup tetap ada liku-likunya, aku pun tetap harus melewati jalan yang
terjal dan penuh kerikil. Jika tanpa ujian, sudah dicukupkan hidup seseorang di
dunia (mati –read). Batin aku pun tetap mengalami siksaan, airmataku pun tak
jarang tak mampu kutahan.
Inilah hidup kawan,
penuh ujian untuk iman.
Dan karena Allah sangat
menyayangi hamba yang mau mendekatkan diri kepadaNYA dan tak pernah melarang
rintihan..
Semoga 2013, Allah
menghadirkan seseorang yang bisa menguatkan iman
aamiin