Katamu pertama kamu mengenalku, aku tampak angker, dingin,
jutek, tak bersahabat dan sebagainya. Ah, begitu pun sebenarnya aku menilaimu.
Berarti sebenarnya kita sama: sama2 COOL :D
Masih ingat pertama perkenalan kita?
Seingatku, dulu kita bertukar nomer HP dengan secarik kertas
saat kuliah di Ruang 4 Lantai 1 fakultas kita. Saat itu, aku meminta kamu dan
teman sebelahmu untuk menuliskan nama dan nomer kalian, karena kebetulan kita
sama-sama ikut kajian di masjid. Entah, apa yang kamu pikirkan waktu itu
tentang aku, aku nggak peduli, aku cuma mau nyari teman buat datang ke
kajian-kajian berikutnya.
Dalam pembagian kelompok kajian, qodarulloh kita satu
kelompok. Mau tak mau kita pun jadi sering komunikasi. Dan parahnya, dengan
jujurnya kamu mengakui kamu hanya akan datang ke kajian kalau aku mau datang.
Ini satu hal yang sampai saat ini membuat aku sering merasa berdosa, karena
waktu itu imanku sedang futur, aku yakin kamu tau lah alasan pastinya mengapa.
Maaf ya, karena kefuturanku, kamu pun jadi jarang ikut kajian.
Qodarullah lagi, kita kerja bareng untuk survey warga miskin
dan kita pun dalam 2 organisasi yang sama.
Sepanjang jalan Kelurahan Bulu Lor jadi saksi untuk
kebersamaan kita.
Sepanjang jalan Semarang-Magelang pun jadi saksi untuk
kebersamaan kita.
Sayang ya, dulu kita belum narsis, jadi tak sempat
mengabadikan semua moment yang ada.
Banyak cerita yang telah kita lalui bersama, banyak juga
curahan hati yang telah kutumpahkan. Jangan bosan dengan ceritaku ya?
Oh, iya. Dulu sempat aku berpamitan dan memohon doa pada mu,
aku bilang, aku akan meninggalkan mu. Egoisku, aku nggak mau tau bagaimana
perasaanmu waktu itu, yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin mengejar citaku,
kamu dan semua yang ada di sekitarmu waktu itu aku anggap hanya sebagai takdir
sementaraku. Maaf lagi ya? Untuk keegoisanku waktu itu. Ternyata Allah
menakdirkan aku bersama mu lebih lama lagi.
Ajaib, katamu aku sudah banyak memberikan warna dalam hidup
mu.
Yah, kadang aku sadar, kadang pun aku menyangkal.
Aku sadar, karena rayuanku kamu mau pindah operator. Tapi,
aku bakal menyangkal kalau kamu bilang aku menularkan kejutekan ku, bukan kah
kamu juga uda punya bakat itu? :p
Tentang ketidakharmonisan yang pernah terjadi, aku sudah
memberikan penjelasan panjang 2 tahun lalu. Hmmm..wajar lah ya, dalam setiap
perjalanan sebuah hubungan ada ujiannya, ibarat rumah tangga, sebanyak apa pun
ilmu yang dimiliki dan sebijak apa pun orangnya, tetap akan ada ujiannya,
Rasulullah yang maksum saja mengalaminya. Kembali aku tegaskan, semarah apa pun
aku waktu itu, sediam apa pun aku, aku tetap memperhatikanmu, aku peduli dan
aku bisa bilang; aku menyayangimu. Kamu menangis, aku pun menangis. Yah, meski
kita nggak akan pernah bersatu dalam rumahtangga, karena aku masih normal :p
Mendekati akhir kebersamaan kita berstatuskan mahasiswa,
alhamdulillah kita kembali bersama dalam suka cita. Terimakasih untuk setiap
waktumu untuk aku. Terutama saat aku lemah secara raga. Kamu menemani aku
menapaki lorong rumah sakit dan duduk termenung di depan lab demi menunggu
hasil cek darah ku. Ah, sungguh setiap perhatian yang datang kala itu membekas
di hatiku, baik yang sekedar memberi perhatian dari jauh mau pun mewujud nyata
dalam tindak. Yah, meski waktu itu kamu sedikit nakal ke aku, karena tak jujur
satu hal menyangkut aku, kamu membiarkan aku terus bercerita sesuatu yang
padahal sudah kamu tau, hmm..tapi secara keseluruhan semua yang kamu beri untuk
aku is the best, thank you very much
:*
Aku juga mau mengucapkan terimakasih sangat, mungkin untuk
yang ini aku belum pernah sampaikan kepada siapa pun, tapi hari ini akan aku
umumkan pada dunia. Terimakasih karena kamu telah memompa semangatku untuk
menyelesaikan skripsi, karena kamu aku termotivasi untuk ujian bersama. Yakin,
awalnya aku ragu, tapi melihat kegigihan mu menyelesaikan skripsi, aku pun
termotivasi. Yeah, meski dengan acak-acakan skripsiku berhasil dijilid. Dan
alhamdulillah juga, pendadaran pun bisa bersama ^^
Hmmmmm...masih terlalu banyak sebenarnya yang aku ingin
tulis tentang mu dan tentang kita, tentang gramed, tentang DP mal dan
mushola-nya, tentang pasar johar dan es tebunya, tentang istana kerudung Alex
dan magangnya, tentang AKI pagi beserta presenter+iklannya, tentang pindahan
kost kita, tentang basecamp FSA dan nasyid “teman sejati”, tentang pizza dan
sakitmu, tentang perjalanan kita ke wedung, tentang cerpen poligamimu dan
namaku, tentang nyasarnya kita ke BTN, dan masih banyak lagi tentang kita.
Tapi tak bisa kutuliskan semua dengan sempurna,
Aku mau menutup tulisan ini dengan ucapan terimakasihku
untuk setiap waktu mu untuk ku, dan maaf sampai detik ini aku belum mampu
menjadi teman yang baik untuk mu. Semoga Allah selalu merahmati dan melindungi
mu dan seluruh keluarga mu.
Aku menyayangi mu uchay karena Allah..
Aku tulis dalam rinai hujan berbalut dinginnya hawa kota bersenyum
19 Januari 2013