Jauh-jauh hari, sebelum kita
dipertemukan dalam ikatan suci bernama pernikahan, aku berperan sebagai istri
dan kamu berperan sebagai suami, aku akan memberitahumu beberapa hal yang harus
kamu persiapkan untuk menerima diri ini.
Kamu harus rela meluangkan waktu mu
untuk mendengar setiap ceritaku, kadang tak penting memang, tapi kamu harus
tau, aku selalu merasa butuh seseorang untuk menjadi diary-ku, ceritaku bisa
saja tentang aku, perasaanku, kejadian di sekitarku, apa pun lah yang ada dalam
pikiranku.
Kamu juga harus rela dengan
gangguan-gangguan yang mungkin akan sering aku berikan jika kamu sedang tak ada
di sampingku, aku akan sering-sering mengirim pesan, sekedar bertanya kamu
sedang apa atau mengingatkanmu satu-dua hal, atau bahkan hanya sekedar berkirim
kata-kata untuk menyampaikan ungkapan rinduku.
Kamu perlu bersiap setiap bulannya
untuk ekstra bersabar, karena tamu bulananku sangat mempengaruhi emosi dan
ragaku. Pada fase itu, emosiku teramat labil dan menjadi teramat sensitif,
ditambah perutku tersiksa. Bisa saja aku marah-marah tanpa arah, di saat itu,
tolong tenangkan aku. Beri aku segelas wedang jahe atau susu hangat, tentu aku
akan merasa lebih baik.
Kamu juga perlu bersiap untuk tidak
makan kangkung hasil masakanku. Kamu tau, aku tak suka kangkung. Namun, jika
kamu meminta aku untuk memasaknya, aku akan tetap berusaha memasakannya untuk
mu, tapi maafkan aku jika mungkin rasanya tak istimewa, tak sesuai harapanmu.
Kamu harus tau, aku sangat pencemburu. Aku
tak akan pernah rela melihat kamu dengan wanita lain, jadi tolong jangan
terlalu banyak berinteraksi dengan wanita lain sekali pun itu teman atau parner
kerjamu. Dan aku pastikan, aku pun akan berusaha tak akan dekat-dekat dengan pria
selain kamu. Hanya kamu yang akan selalu mendengar ceritaku.
Ini sebagian kekuranganku yang perlu
kamu persiapkan untuk menerimaku. Tapi pasti, meski banyak kekurangan, aku akan
berusaha untuk menjadi istri yang baik teruntuk mu. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar