To: anin.dieta@live.com
Subjet:
Aku tau, aku sangat paham apa yang kamu rasakan.
Tapi benar2 ingat, jangan sakiti hati kamu sendiri, pikirkan
baik2, jangan ambil keputusan dengan gegabah. Ini nikah lho, untuk seumur
hidup, jangan karena ingin segera mengakhiri ‘penderitaan’ sementara ini, kamu
dan aku mengambil keputusan yang salah.
Ya Robb, Anin aku rasanya ditampar. Kamu tau pasti celotehanku
tentang bidadari ke-2, rasanya aku kembali diuji dengan kata-kataku ini. Memang
tak ada poligamy dalam kasusku ini, tapi aku akan dijadikan bidadari ke-2.
Haduh, kacau kata2ku.
Hmm..to the point saja. Aku kembali ditawari untuk menikah oleh
keluargaku. Dan yang membuat aku benar2 syok, calonnya seorang duda! Duda cerai.
Secara materi, OK. Dia seorang kepala rumah sakit.
Ah, tapi aku tak pernah habis pikir, kenapa duda?
Astghfirulloh
Uia, masalah ketemuan, ayuklah atur, kapan kita ketemu. Tapi jangan
bulan ini ya? Aku bakal sibuk ini sampai akhir bulan.
Baca:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar