Pernahkah ngrasa
dongkol binti kecewa berat pengen nangis gara2 tinggal beberapa menit atau
bahkan tinggal beberapa detik lagi memasuki waktu berbuka puasa, eh..tiba2
WAJIB berbuka ?
Atau pernahkah
ngrasa kecewa beratttttttt, lagi semangad2nya ibadah, baik shalat sunnah maupun
shalat wajib, tilawah termasuk puasa juga, eh..tiba2 harus di stop dulu ?
MasyaAllah,
rasanya nggak relaaaaaa, terutama yang berkaitan ama puasa, apalagi kalo puasa
wajib, berarti mesti bayar hutang puasa di lain hari ini.. :’(
Ah, buat para
Lelaki seh nggak bakal ngrasain perasaan seperti ini..
Yeuph, inilah
salah satu ketentuan dari Allah yang jadi ujian bagi wanita muslimah.
Setiap yang
mengaku muslimah, harus tunduk patuh pada syariat ini, ketika si tamu datang,
kapan pun waktunya kita tidak boleh melakukan ibadah yang ada rukun suci dalam pelaksanaannya.
Perasaan kecewa
sih wajar, asal tindak lanjutnya tidak membahayakan aqidah kita.
Sikap
ridho sepenuhnya atas ketentuan dari Allah harus dan wajib kita kedepankan,
karena percaya kepada qadha
(ketentuan) Allah swt. adalah salah satu rukun iman. Merasa ridho dengan apa yang terjadi terhadap diri kita, karena
semuanya itu adalah kehendak Allah. Bisa jadi, apa yang tidak baik menurut
pandangan kita, justru membawa kebaikan untuk kita. Begitu pula sebaliknya.
Allah lebih tahu apa yang baik dan buruk untuk diri kita.
Allah berfirman, ‘… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia membawa kebaikan untukmu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia membawa keburukan untukmu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui’. (Q.s. al-Baqarah/2: 216)
Oleh karena itu, orang yang beriman kepada qadha Allah, maka
ia akan bersabar , dalam hal ini sabar kita adalah sabar dalam ketaatan.
Apa pun yang terjadi di dunia dan yang menimpa
diri manusia pasti telah digariskan oleh Allah Yang Mahakuasa dan Yang
Mahabijaksana. Semua telah tercatat secara rapi dalam sebuah Kitab pada zaman
azali. Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah
ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh
manusia, termasuk datangnya tamu bulanan bagi wanita.
Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah, maka kita nggak boleh frustasi, marah, jengkel bahkan sampai mengumpat.
Perhatikan beberapa ayat Allah dan hadits Rasul berikut ini.
Dengan bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah, maka kita nggak boleh frustasi, marah, jengkel bahkan sampai mengumpat.
Perhatikan beberapa ayat Allah dan hadits Rasul berikut ini.
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di
bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Al-Hadiid
(57): 22-23]
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” [QS. Al-An’aam
(6): 59]
“Sekiranya Allah swt. menyiksa penduduk langit dan bumi, maka Dia sungguh melakukannya tanpa menzalimi mereka. Dan sekiranya Dia mengasihi mereka, maka rahmat-Nya lebih baik daripada amal mereka. Dan sekiranya kamu memiliki emas seperti Gunung Uhud atau semisalnya, lalu kamu infakkan di jalan Allah, maka Dia tidak akan menerimanya sehingga kamu beriman terhadap qadar dan kamu mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpamu tidak akan meleset darimu dan apa yang ditakdirkan bukan bagianmu tidak akan mengenaimu, dan sesungguhnya jika kamu mati atas (aqidah) selain ini, maka niscaya kamu masuk neraka.” (HR. Ahmad, dari Zaid bin Tsabit)
So, mari belajar ekstra sabar untuk segala ketentuan dari Allah, termasuk untuk masalah yang satu ini.. ;)
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.