Hari pertama kerja bagi para job
seeker khususnya fresh graduate
mungkin merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu. Pagi-pagi bersiap diri,
dandan rapi, sarapan, lalu bergegas menuju kantor (tempat kerja baru/pertama).
Sesampainya di tempat kerja agak bingung, menunggu perintah atau bimbingan dari
yang berwenang. Pernah ngebayangin di tempat kerjamu nggak ada yang ngasi
pengarahan sekalipun kamu masih berstatus karyawan training??? Atau mungkin ada
sih yang men-training, tapi karena suatu hal si trainer cuma bisa ngasi arahan
bentar selanjutnya kamu ditinggalkan, kamu cuma dikasi banyak file yang kamu
belum paham mesti diapain, nggak tau mesti bertanya ke siapa???
Mungkin kamu bakal bertanya, “Emang ada yang kaya’ gitu? Kerja apaan?”
Aku jawab, “Ada, kerja jadi accounting, seperti aku”
Yeuph, aku sendiri nggak pernah
ngebayangin dalam hidupku, apalagi merencanakannya. Waktu awal-awal aku kerja,
aku bingung harus gimana. Rasanya aku pengen teriak, “TUHAAAAAAAAAAAN”. Nggak
sekedar pengen deng, udah sering aku lakuin, hhehe
Aku pun berusaha keras biar
kerjaanku beres. Aku nggak mau dianggap nggak bisa. Aku yakin aku bisa *mulai narsis*
Aku janji pada diriku sendiri
akan mbagi pengalaman ini, dan semoga bisa bermanfaat buat yang baca, biar bisa
jadi pahala buat aku, aamiin..
Sebelumnya yang perlu kamu tau,
IPK nggak ngaruh di dunia kerja. Jadi nggak perlu terlalu pede buat yang punya
IPK tinggi. Aku ngomong gini, bukan karena aku iri ama yang IPK-nya nyaris 4
atau mungkin ada yang IP-Knya bulat 4. Asal tau aja, IPK-ku lumayan lah,
cumlaude, meski nggak tinggi-tinggi banged, tapi nilaiku murni tanpa SP.
IPK 3, menurutku uda cukup buat
modal nyari kerja. Tapi kalo emang bisa dapetin nilai tinggi, WHY NOT???
upayakanlah.. bangga juga kan bisa lulus cepat dengan IPK tinggi, buatlah
senyum untuk ortumu.. tapi sekali lagi kau ingetin, nggak perlu ngotot pengen
punya IPK setinggi langit, sampai bela2in ikut SP tiap masa liburan semester,
nikmatilah masa liburanmu bersama family, hemat uang juga beibh.. :)
Wew..kenapa aku malah mbahas IPK,
yak? Yah, tapi tak apalah, nyambung kok, hhehe..
Okey, aku mulai bagi tipsnya:
1. Kamu
mesti memahami jenis usaha tempat kamu kerja
Contohnya aku
ya, aku kerja di perusahaan manufaktur. So, aku mesti belajar mengenai alur
produksi. Kebetulan tempat aku kerja adalah perusahaan plywood. Awalnya aku
bener2 buta soal plywood. Aku pun berinisiatif jalan2 ke pabrik demi dapetin
ilmu produksi. Aku saranin buat accounting baru juga mesti nglakuin, nggak usah
gengsi membaur ke karyawan produksi. Ini penting banged! Kenapa penting???
KARENA SEORANG ACCOUNTING HARUS BUAT LAPORAN HPP. Bayangkan seorang accounting
bikin laporan HPP tanpa tau alur produksi. Gimana coba??? Buat yang jawab,
“Tetep bisa”. Hmm, aku yakin seyakin2nya, hasilnya kacau. Mau belajar AKBI
sampai jatah umur kamu abis di universitas mana pun, yang namanya bikin HPP
untuk perusahaan manufaktur WAJIB tau alur produksi! Percayalah..
2. Pelajari
pembagian job des di perusahaanmu
Job des di tempat
kerja terutama yang berkaitan dengan laporan keuangan harus kamu hafalin.
Kenapa????? Karena kamu butuh data dari mereka. Contohnya aku, aku butuh data
dari para staf admin: Bagian Pengadaan Log (Bahan Baku), Bagian Pengadaan
Logistik, Bagian Gudang Logistik, Bagian Produksi Veneer (Barang Setengah
Jadi), Bagian Produksi Plywood (Barang Jadi), Kasir, Bagian Exim, Bagian
Pembuat Surat Jalan, Bagian Penjualan dan HRD.
Karena tiap
jenis usaha punya karakter masing-masing, jadi pembagian job des ini juga akan
sangat berbeda. Mungkin dalam otakmu muncul pertanyaan, kenapa banyak banget???
Hhaha, entar kalau kamu uda terjun ke dunia nyata, kamu bakal tau ;)
3. Mintalah
bantuan atau bertanyalah pada atasanmu
Kalau kamu
bingung, jangan segan2 tanya pada atasanmu. Kamu menemukan kesulitan mendapat
data yang dibutuhkan? Minta bantuan atasanmu. Yang perlu kamu tau, accounting
itu berhak dan wajib tau semua data keuangan perusahaan. Kamu berhak meng-akses
semua data di perusahaan (itu kata atasanku).
4. Pelajari
dan benar2 pahami akun-akun yang ada di perusahaan
Yah, meski secara
umum nggak jauh beda ama kuliah, tapi kadang bahasanya agak berbeda. So, lebih
baek, sebelum kamu mulai menjurnal transaksi-transaksi yang ada, kamu pelajari
dulu akun-akunnya, baca ada akun apa aja, coz bisa jadi perusahaan punya
kebijakan sendiri mengenai pembuatan L/K sesuai tujuan perusahaan.
Yeuph, aku rasa 4 poin di atas sudah
cukup buat modal awal kerja buat para accounting baru. Oh iya, yang pertama dan
utama adalah harus S.E.M.A.N.G.A.T.
Semoga bermanfaat.. :)