Selasa, 06 November 2012

Pati Bumi Mina Tani

Sabtu, 3 November 2012, pukul 13.30, aku berangkat dari rumah pergi dengan tujuan ke Pati Bumi Mina Tani, untuk memenuhi undangan seorang sahabat di acara terpenting dalam hidupnya: MENIKAH!

Dari rumah, aku diantar menggunakan motor oleh kakak ku sampai terminal Temanggung. Dari terminal aku naek bis Wonosobo-Magelang ke arah Magelang dan turun di Secang, lalu ganti bis Jogja-Semarang menuju Semarang. Berdesirlah hatiku dalam perjalanan menuju Semarang.
Subhanallah, lebih dari 3tahun dulu aku sering, kadang tiap minggu, 2minggu sekali atau sebulan sekali akan melewati jalanan ini. Pemandangannya masih sama, hijau, dan selalu menyenangkan dalam pandangan mataku. Alhamdulillah, bis tidak terlalu penuh, sehingga aku bisa duduk manis dan menikmati pemandangan dari dalam bis.


Pukul 16.40, aku tiba di Terminal Terboyo, turun dari bis Jogja, aku menuju parkiran bis ke arah Surabaya. Ketika melihat bis Nus***ara yang ada tulisan “Kudus-Pati-SBY”, tanpa pikir panjang, waktu ditawarin kernetnya, aku naik ke dalam bis dan duduk di bangku urutan nomer 3 dari depan. Sebelahku seorang ibu2, yang aku tanya mau ke mana beliau menjawab ke Kudus. Tak lama, seorang bapak2 datang dan minta ijin untuk duduk di sebelahku, aku pun mempersilakan dengan sopan, lalu sekedar basa-basi aku bertanya ke mana tujuan si Bapak tadi, ternyata beliau juga mau ke Pati, alhamdulillah pikirku, meski beliau turun lebih dahulu dari aku, seenggaknya kekhawatiranku dengan perjalananku ini agak berkurang, karena jujur aku nggak hafal dengan rute perjalanan kali ini. Aku baru sekali ke Juana, dan itu pun sudah lama.

Ketika sang kondektur menarik ongkos bis, aku mulai merasa ada masalah dalam perjalananku ini. Ketika aku menyebutkan tujuanku ke Pati, si kondektur bilang, “Sampai Kudus ya, Mbak? Nanti ganti bis di Kudus.”
What?????
Aku terkejut. Gimana ini? Aku nggak tau wilayah Kudus!
Lalu Bapak yang duduk di sebelahku menenangkan aku. Aku pun meminta tolong dan ijin, nanti saat di Kudus aku mau ikut dengan beliau, karena aku benar-benar buta arah. Beliau pun menyanggupinya, beliau lalu bercerita, beliau berasal dari Sorong-Papua.
Sesampainya di Kudus, aku dan Bapak tadi beserta istrinya duduk di pinggiran jalan raya Kota Kretek untuk menunggu bis yang bisa mengantarkan kami ke Pati. Aku mendengar adzan maghrib, masyaAllah, sifat manusiawiku keluar, aku diterpa kepanikan. Aku pun bercerita pada teman dekatku. Subhanalloh ada yang manis, bapaknya temanku teramat mengkhawatirkan aku. Beliau berniat menjemput aku, padahal rumah temanku ada di Jepara *terimakasih uchay dan keluarga ;)


Akan tetapi, alhamdulillah, tak lama, ada bis jurusan Surabaya yang tentunya bisa mengantarkan kami ke Pati. Bisnya berisi penumpang penuh, teramat penuh malah menurutku, aku belum pernah naik bis sepenuh ini, ak berdiri di pintu bis, pemirsa! teramat rawan bahaya buat aku, tapi aku nekat tetap ikut naik, daripada aku kemalaman. Di bis aku bingung mau berposisi bagaimana, aku pun dibantu si Bapak Sorong tadi dan kondektur untuk memposisikan diri, aku dikasih tau cara berpegangan supaya aman, bahkan letak tasku saja dibenerin ama kondekturnya biar aman katanya, subhanalloh lah, aku sangat bersyukur ditolong orang2 baik yang tulus menolongku. Saat berdiri di bis aku tau banyak sms masuk, bahkan terdengar nada dering telpon masuk, tapi aku nggak bisa membuka hp-ku. Setelah penumpang sedikit berkurang. Baru aku bisa mengabari teman2.
Tak lama, sampailah bis di kota Pati, si Bapak Sorong turun, sebelum turun, beliau menitipkan aku pada penumpang lain, seorang ibu2 yang kebetulan juga mau turun di Juana. Baik sekali Bapak itu, Terima kasih, Pak.. J
Pukul 19.22, aku turun dari bis dan menginjakkan kaki ku di Juana, Pati Bumi mina Tani.