Aku sering merasa
tiba2 demam saat menghadapi sesuatu, dan dari hasil googling artikel terkait
stress dan pengaruhnya pada tubuh, aku menemukan artikel yang cukup menarik
dari http://www.rumahsakitkemayoran.com/.
Dr.
Hans Selye, seorang bapak penemu teori tentang stress, mendefiniskan stress
sebagai suatu respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang
dibuatnya. Kebutuhan tersebut dapat berupa ancaman, tantangan atau setiap macam
perubahan yang mengharuskan tubuh untuk beradapatasi. Stress normal ada untuk
membuat penampilan dalam menjalani kehidupan ini menjadi wajar dan disebut “eustress”,
namun kalau menjadi lebih buruk disebut “distress”, jenis stress inilah
menyebabkan kemarahan atau membuat kondisi sakit.
Manifestasi
gejala stress:
1. Fisik
Kelelahan, sakit kepala, insomnia, otot
nyeri, jantung berdebar, kulit wajah/muka memerah
(aku
ambil yang sesuai dengan keadaanku)
2. Psikis
Daya ingat dan konsentrasi menurun, jiwa
terasa hampa, kebingungan dan kehilangan daya untuk menikmati humor
3. Emosional
Kekecewaan yang berlebihan, ketakutan, cemas
berlebihan
4. Perilaku
Kegugupan terlihat, nafsu makan dan minum
meningkat, cengeng
Nah, sekarang mari kita analisis apa yang
sedang terjadi pada tubuhku, mengapa aku bisa merasa demam tiba2.
Pagi ini, aku merasa suhu tubuhku meningkat
dan pening di ubun2, nafsu makanku sejak kemaren buruk sekali, kemaren saja aku
hanya 1x makan nasi, itu pun hanya sedikit, jatah dari kantor tidak aku
habiskan. Padahal aku merasa tubuhku sebelumnya dalam keadaan fit, bahkan flu
pun tidak
Apa benar aku stress?
Aku tak tau pasti, aku merasa pikiranku
tenang, aku sedang tidak dalam keadaan galau. Biasa aja. Akan tetapi, memang
aku sedang menghadapi suatu masalah yang aku buat sendiri.
Jadi, bila peningku ini benar karena akibat
sebenarnya psikis-ku sakit. Tanpa aku sadari di alam bawah sadar sana aku
merasa stress atau sakit.
Maka berarti, sebenarnya aku nggak rela
dengan semua ini.
Maaf ya, ternyata aku tak mampu untuk
mencegahnya, seandainya hati-tubuh dan keinginanku ini bisa berekspresi,
mungkin mereka akan menyenandungkan lagu Cakra harus terpisah:
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Sekali lagi, aku minta maaf yach..
*ini
kutulis dalam keadaan berteman pening