Rabu, 23 November 2011

Cahaya untukku meniti dunia

4 April 2007
Pertama kalinya aku memiliki Al-quran terjemah sendiri, dan aku baca sampai saat ini.

Memiliki atau membeli Al-quran terjemah. Bagi orang lain mugkin hal yang biasa, bukan istimewa dan layak masuk catatan emas dalam hidupnya. Namun, bagiku kejadian itu sangat layak menjadi catatan emas dalam sejarah hidup ku.

Sejak kecil memang aku sudah bisa membaca Al-quran dalam bahasa arab. Setiap hari seusai maghrib pun aku membaca Al-quran. Orangtuaku yang mengajarkannya. Di rumah pun sebenarnya, sebelum aku membeli Al-quran tersebut sudah ada Al-quran terjemah milik kakakku. Aku sangat bisa menggunakannya.

Aku berfikir setiap orang yang mengaku muslim harus memiliki Al-quran sendiri. Oleh karena, Al-quran sangat penting untuk kita. Al-quran adalah surat cinta yang berisi petunjuk dari ALLAH untuk kita yang harus kita gunakan sebagai pedoman dalam meniti hidup di dunia ini. Mungkin, belum semua orang memahami hal ini. Apalagi kalau aku bilang setiap muslim di sekitar saya, WAJIB MEMILIKI AL-QURAN TERJEMAH!
Sepertinya akan banyak yang mengernyitkan dahi dan memasang muka penuh tanda tanya.
Simak ceritaku untuk tau alasannya :)

Mulai akhir 2006, pikiranku selalu terusik dengan kejadian test semesteran khususnya dari mata pelajaran PAI, di mana terdapat pertanyaan yang membuatku tak berkutik dan tak berdaya. Pertanyaan tentang terjemah dan makna QS. Al-Ahzab:59. Sejak itu aku mulai tertarik membaca Al-quran terjemah, karena dulu aku belum memiliki sendiri, aku sering menyempatkan membacanya pagi2 di kelas sebelum pelajaran dengan Al-quran terjemah milik sekolah yang tersedia di kelas. Setiap hari, aku merasa takjub dengan ayat2 cinta ALLAH untuk hamba2NYA. Subhanallah..

Allah pun menyalakan cahaya iman di hatiku dengan skenario indahnya..
Aku pun mulai tertarik dan semangat untuk mengkaji ilmu agama. Allah mendekatkanku pada teman2 yang baik, teman2ku mengajak aku mengaji. Jarak dan waktu pun sudah tidak dapat menjadi penghalang buatku untuk berangkat mencari ilmu. Bahkan tidak hanya pada 1 tempat kajian aku datangi. Dalam 1minggu, sering lebih dari 2waktu/hari dengan tempat yang berbeda aku ikuti.

Pada acara kajian2 tersebut, guru ngajiku dalam memberikan materi selalu meminta kami (peserta kajian) untuk mengecek kebenaran dalil/ayat yang beliau jelaskan. Tadinya aku berfikir, "Haduh, repot amat sih..tinggal jelasin aja, entar kita catet". Tapi sekarang aku tau, inilah cara ngaji yang benar. Kita tidak boleh taqlid buta dengan apa yang disampaikan oleh guru ngaji kita. Jangan seperti yang diterangkan Allah mengenai Kaum Nasrani. Jangan menjadikan guru ngaji kita sebagi rahib2. Pedoman umat Islam tetap Al-quran.

Waktu itu aku nebeng Al-quran teman karena belum punya sendiri. Awalnya sih aku enjoy, tapi lama-kelamaan aku merasa repot. Kalau teman dekatku gak datang ngaji, aku gak bisa nebeng dan ikut ngecek. Aku mulai tersadar, dan berucap astaghfirullah..
Melihat tumpukan buku2 pelajaran di meja belajar, aku malu. Buku2 pelajaran yang isinya hanya ilmu dunia dan itu pun secara umum hanya diperlukan selama 3tahun yaitu selama aku menempuh pendidikan di SMA, aku mampu beli dan memang aku niatkan beli. Mengapa untuk Al-quran yang menjadi pedoman selama hidup di dunia ini aku kikir tak mau beli ?????
Malu aja? ah, tak cukup hanya malu untuk ini, tapi harus ada langkah real buat ini.
Aku bertekad harus beli Al-quran dan harus Al-quran terjemah. Kenapa? karena aku sadar diri, aku belum bisa bahasa Arab, percuma saja lah aku baca Al-quran dengan teks arab. Memang benar, Allah tetap bakal ngasi kita pahala meski kita gak tau maknanya. Tapi apa iya, kita bisa menjadikan Al-quran sebagai pedoman kalau kita gak tau artinya??? Kalau Allah tetap mau ngasi pahala buat yang gak tau artinya, menurutku itu tanda CINTA Allah buat kita dan memang Allah tak kan pernah menyia-nyiakan amal hambaNYA.
Fabiayyi aalaaa irobbikumaa tukadzdziban..
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

Teramat rugi kalau kita yang mengaku muslim, tapi belum memiliki Al-quran terjemah, terlebih lagi jarang baca. Sungguh, tidak ada keraguan dalam Al-quran. Setelah kamu membaca Al-quran, kamu akan menemukan dan mengetahui banyak hal. Seperti penuturan seseorang,
"Aku semakin kagum dan yakin pada kebenaran Islam. Berkali2 aku berdebat dengan orang2 masalah agama, banyak bantahan2 mereka ternyata sudah terekam dalam Al-quran. Orang dahulu dengan sekarang sama, makanya Al-quran itu sudah cukup sampai hari kiamat nanti."


Hmm, tapi sekedar memilikinya pun tak cukup, jangan asingkan Al-quran mu ;)