Beberapa kali aku membaca
kisah mengharukan di facebook penuh makna pembelajaran hidup dari orang-orang
(maaf) sederhana. Di antaranya adalah tentang Bapak Tua Penjual Amplop (baca di sini) dan tentang Bapak Tukang Sampah (baca di sini), mereka terus bekerja, mereka tak
mau meminta-minta (mengemis).
Aku selalu merasa terharu
dan kadang sampai menitikkan air mata. Perih membacanya. Setiap kali membacanya,
aku berjanji pada diri aku tak akan pernah membiarkan orang tuaku mengalaminya.
Dan semoga nggak akan pernah terjadi.
Dan ternyata, cerita
mengharukan yang aku baca akhirnya aku temui di depan mataku. Mungkin lebih
dari 2kali, tapi dulu aku belum menyadarinya saja. Untuk saat ini aku menyimpan
2 sosok mengagumkan dalam otakku.
Yang pertama, aku temui
saat aku liburan ke Pulau Panjang. Di Pulau itu, atas kehendak Allah aku
bertemu dengan seorang bapak penjual es lilin. Maaf, tadinya aku kira bapak itu
pengemis. Aku benar-benar menyesal atas prasangka pertama melihat bapak itu.
Bapak Penjual Es Lilin di Pulau Panjang-Jepara |
Bapak itu menyapa sopan
saat aku dan temanku berjalan menyusuri hutan pulau. Aku menjawabnya dengan
sambil lalu. Setelah beberapa langkah melewatinya, baru aku tersadar, bapak itu
menawarkan es lilin, aku pun mundur dan menghampiri beliau. Aku putuskan untuk
membeli es lilin bapak itu.
Dan yang kedua, aku temui
di kotaku sendiri. Di hari libur kerja (Ahad), aku pernah jalan-jalan sendiri
ke pusat kota, alun-alun kota. Aku benar-benar sendiri. Selesai makan batagor,
aku berjalan menuju tempat parkir dan atas kehendak Allah mataku tertuju pada
sosok bapak tua penjual balon. Bapak itu tampak sudah sangat renta. Aku teringat
pada kakek ku yang sudah meninggal saat melihat beliau.
bapak penjual balon di alun-alun kotaku |
MasyaALLAH, sungguh kedua
sosok yang aku temui ini sangat mulia dibanding anak muda saat ini. Tak jarang
aku melihat pemuda yang jauh lebih kuat secara fisik justru memilih menjadi
pengamen, yang sejatinya sama saja dengan meminta-minta. Padahal Rasulullah
telah menyampaikan, “Sungguh seseorang dari kalian mengambil talinya lalu
membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian ia menjualnya sehingga
dengannya Allah menjaga wajahnya (kehormatannya), itu lebih baik baginya
daripada ia meminta-minta kepada orang lain, mereka memberinya atau tidak
memberinya” (Shahih Bukhari no.1471, 2075)
Semoga Allah melapangkan
rezeki untuk orang-orang seperti 2 sosok yang pernah aku temui itu, aamiin
Pesanku untuk teman-teman, bantu orang-orang seperti itu dengan membeli dagangan mereka, :)
Pesanku untuk teman-teman, bantu orang-orang seperti itu dengan membeli dagangan mereka, :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar