Kau tau?
Sore ini, saat sang mentari bersiap memberikan senyum selamat berpisah dengan hari ini, dan warna kuning senja telah merayapi langit yang tinggi. Di mana biasanya aku akan tersenyum demi menggenapi rasa bahagia dalam hati, demi bertemu orang terkasih kembali.
Sore ini, saat sang mentari bersiap memberikan senyum selamat berpisah dengan hari ini, dan warna kuning senja telah merayapi langit yang tinggi. Di mana biasanya aku akan tersenyum demi menggenapi rasa bahagia dalam hati, demi bertemu orang terkasih kembali.
Tidak.
Sungguh, tidak untuk sore ini.
Tak berbeda dengan langit sore ini, yang telah dengan poraknya menghujamkan jutaan butiran air pada bumi ini, tanpa kata tanpa permisi.
Aku kembali menangisi. Perasaan yang tak pernah kusepakati, lagi-lagi tak mau diajak kompromi. Rasanya aku ingin melenyapkan diri. Bahkan aku rela berjalan sambil memejamkan mata di bawah guyuran hujan ini, berharap hujan mampu membawa pergi perasaan ini. Tapi, ternyata hujan tak juga mau menyanggupi.
Ah, mengapa harus (pernah) ada nama mu di hati ini?
Selasa Sore di bawah rinai hujan kotaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar